Sampah Jadi Uang, Junaidi Beli Sampah dari Warga Seputar Lut Tawar
Takengon | Lintas Gayo -
Bertepatan dengan acara pembersihan massal Danau Lut Tawar, Minggu 28
April 2013, seorang warga Mongal Bebesen yang berprofesi sebagai
pedagang barang bekas berkeliling danau untuk membeli sampah yang
dikumpulkan masyarakat.
Pengakuan Junaidi, dirinya bersama
adiknya telah mengumpulkan barang bekas sejak SMP
, bisnis ini mereka
tekuni awalnya untuk memperoleh tambahan uang jajan, siapa sangka
ternyata bisnis ini mengantarkannya ke bangku kuliah.Junaidi saat ini tercatat sebagai salah seorang mahasiswa angkatan 2008 di Fakultas Teknik Informatika Universitas Gajah Putih-Takengon.
Seorang anak warga Bewang terima uang dari Junaidi, hasil penjualan sampah. (Lintas Gayo | Abati Fikar)
Saat persiapan pelaksanaan KKN-PPM
Universitas Gajah Putih, Junaidi diajak untuk mengatasi persoalan sampah
disekitar danau Lut Tawar, Tanpa ragu Junaidi menyatakan kesiapannya
untuk membeli sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat berdasarkan
kriteria tertentu.
“Saya siap membeli sampah yang dibuang
masyarakat, Pak !” kata Junaidi saat ditawarkan untuk mengatasi masalah
sampah di sekitar Danau Laut Tawar. kesiapan ini langsung disambut
gembira oleh Akshar, ST Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Junaidi untuk
kegiatan KKN-PPM.
“Kalau kamu siap, akan kita susun kegiatan untuk mengatasi sampah di Danau”, kata Akhsar menyambut gembira rencana Junaidi itu.
Junaidi memaparkan dihadapan para DPL
Fakultas Teknik Informatika klasifikasi jenis-jenis sampah yang dapat
dibelinya, dari hasil pemaparan tersebut rencana pendirian Bank Sampah
disekitar danau Lut Tawar dijadikan sebagai salah satu program KKN-PPM
UGP Takengon.
Dan bertepatan dengan kegiatan
pembersihan massal Danau Lut Tawar, Junaidi berkeliling dengan truk
barang bekasnya membeli sampah dari seputar Danau Lut Tawar. Tidak
kurang dari sekitar 3.000 kg sampah an-organik dibawa oleh Junaidi dan
dicegah masuk kedanau Lut Tawar.
Tidak kurang dari 15 kampung di
kecamatan Bintang disingahi Junaidi untuk membeli sampah dengan berbagai
tingkatan harga sesuai dengan banyak sedikitnya sampah yang dikumpulkan
dan sesuai dengan jenis sampahnya.
“Ada kampung yang dapat mengumpulkan
sampah dengan nilai 10 ribu, ada 50 ribu bahkan ada kampung yang mampu
mencapai ratusan ribu rupiah” kata Junaidi selesai bertransaksi di
Kampung Bewang Kecamatan Bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar