Rabu, 01 Mei 2013

Gayo, Masa Depan Kopi Dunia

Win Wan Nur*
Kopi-Lut-Tawar
Dua hari yang lalu penulis membaca sebuah artikel di Facebook yang di tag kepada penulis. Artikel ini berisi promosi dari sebuah perusahaan roasting kopi baru yang bernama ‘Ra’jat Gayo’ yang memproduksi biji kopi olahan siap minum, dengan bahan baku yang berasal langsung dari petani kopi yang mengusahakan kopi di kebun tertentu tanpa tercampur dengan kopi dari daerah lain.
Entah mereka sadari atau tidak, ‘Ra’jat Gayo’ sebenarnya sedang melakukan apa yang menjadi trend di kalangan peminum kopi dunia saat ini

Fikar W Eda; “Kopi Juga Cinta”

Foto : tribunnews.com
Foto : tribunnews.com
Jakarta | Lintas Gayo - Hiruk pikuk serta tepuk tangan penonton yang datang mengunjungi acara Pasar Aceh, Jum’at 12 April 2013 malam sebentar-sebentar terdengar dalam acara yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Para pengunjung yang datang terlihat sangat menikmati penampilan dari para penari yang datang dari Banda Aceh, Gayo Lues, serta Bener Meriah.
Bukan hanya dipuaskan dengan berbagai pernak-pernik dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, pengunjung juga disuguhi dengan berbagai penampilan menarik yang dominan mengangkat kekayaan pariwisata Aceh khususnya kopi.
Dari banyak penampilan yang membuat para penonton terkagum, tepatnya setelah penampilan Saman dari Lembaga Budaya Seribu Bukit (LBSB), aksi penyair Nasional asal Gayo Fikar W Eda membuat para penonton tak sempat mengalihkan pandangannya dari panggung dalam acara tersebut.
Dalam puisi yang bertema tentang kopi dengan iringan alunan lagu dari penyanyi Gayo Sakdiah serta alunan teganing dan tarian Guel, alunan syair dari budayawan yang fenomenal asal Gayo tersebut banyak menyampaikan keindahan tentang kopi. Salah satunya isi syair dalam puisinya adalah,”Kopi juga Cinta,” kata Fikar yang malam itu menggunakan kostum baju Putih dengan rok kerawang kebanggannya yang juga menjadi ciri khasnya dalam emmbacakan Puisi.
Setelah pembacaan puisi, penampilan tari tradisi oleh mahasiswa Univeritas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali membuat para penonton berdiri, bukan hanya itu, sekali lagi penonton kembali dibuat hanyut dengan penampilan tari Saman dari Saman Intitute yakni penarinya adalah mahasiswa Gayo di Jakarta

SMAN 4 Takengon Raih Juara 3 Piala Metro Aceh Cup 1

Tim Basket SMAN 4 Takengon saat sambut kemenangan
Tim Basket SMAN 4 Takengon saat sambut kemenangan
Lhok Seumawe | Lintas Gayo - Tim SMA Negeri 4 Takengon Kabupaten Aceh Tengah berhasil menoreh prestasi di bidang olahraga Basket di Lhok Seumawe.
Dalam pertandingan memperebutkan piala bergilir Metro Aceh Cup 1 tersebut, tim SMAN 4 Takengon berhasil mengalahkan MAN 1 Kota Lhokseumawe.
Tim basket SMA 4 Kota Takengon dibawah binaan Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Aceh Tengah berhasil meraih juara tiga pada pertandingan yang belangsung sejak tanggal 22 April s/d 28 April 2013 di lapangan Kodim Iskandar Muda Lhokseumawe

Akhir Bulan Ini, Ada Perkemahan Pendekar di Lut Tawar

Pesilat Gayo saat lakukan pembersihan sampah di danau Lut Tawar 2011 lalu. (Lintas gayo | Kha A Zaghlul)
Pesilat Gayo saat lakukan pembersihan sampah di danau Lut Tawar 2011 lalu. (Lintas gayo | Kha A Zaghlul)
Takengon | Lintas Gayo –  Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat (IPSI) Kabupaten Aceh Tengah dipastikan akan adakan Perkemahan Pendekar yang dilaksanakan di seputaran Danau Lut Tawar pada 27-28 April 2013 ini dengan materi uji coba laga dan Bakti Sosial Atlit Pencak Silat.
Ketua Pelaksana, Syahru Mubarak kepada Lintas Gayo, Kamis 25 April 2013 mengungkapkan kegiatan akan dipusatkan dibagian utara Danau Lut Tawar dengan jumlah peserta yang ikut diperkirakan ratusan atlit pencak silat dari enam perguruan di Kabupaten Aceh Tengah dan kemungkinan turut hadir dari Kabupaten Bener Meriah dan Kabupten Bireuen.
“Tujuan kegiatan ini sebenarnya hanya untuk menjalin silaturrahmi antara atlit serta memperkuat mental dan kekompakan maupun kerjasama dalam melaksanakan kegiatan, nantinya kita juga mengadakan uji coba laga maupun atraksi yang akan ditampilkan oleh masing-masing perguruan,” ungkap mantan atlit PON Riau 2012 lalu ini.
Selanjutnya ditambahkan sekretaris IPSI Aceh Tengah,  Irham, SE, pelaksanaan perkemahan pendekar pencak silat pada mulanya dijadwalkan setiap tahunn namun pada tahun 2012 terbentur dengan jadwal kejuaraan POPDA XII di Banda Aceh tidak dapat kita laksanakan dan pada tahun ini kembali mengadakannya dengan kegiatan serupa.
Event ini, timpal Irham juga mendukung suksesnya rangkain kegiatan festival Danau Lut Tawar 2013 dengan mengadakan turut serta dalam Gerakan Massal Pembersihan Danau Lut Tawar pada tanggal 28 April 2013 nantinya.
“Tahun 2011 yang lalu kami sukses melaksanakan kegiatan pekemahan pendekar dengan berbagai kegiatan dan salah satunya bakti sosial dengan memungut sampah di kawasan Bebuli – Atu Tamun Kecamatan Kebayakan serta melakukan penanaman pohon di bekas galian C Atu Tamun,” pungkas Irham

Kurniawan dan Magfirah Murni Bintang, Bujang-Beru Wisata Bener Meriah

Bujang Beru Bener Meriah.(Lintas Gayo | Istimewa)
Bujang Beru Bener Meriah.(Lintas Gayo | Istimewa)
Redelong | Lintas Gayo – Kurniawan dan Magfirah Murni Bintang terpilih menjadi Bujang-Beru wisata Kabupaten Bener Meriah 2013. Mereka ini akan menjadi duta wisata Bener Meriah untuk kegiatan yang sama tingkat provinsi nantinya.
Untuk juara dua  (bujang) jatuh kepada Mariadi AR, (beru) Ruruh Hayati, sedangkan di peringkat ketiga (bujang) Johari, (beru) Irma Yuliana. Grand Final Penobatan Duta Wisata “Bujang Beru Gayo” tahun 2013 di Aula Setdakab Bener Meriah, Senin (29/4) resmi ditutup Bupati Bener Meriah.
Bupati Bener Meriah dalam sambutan tertulisnyan yang dibacakan, Asisten Ekonomi Pembangunan Ir. Makmun mengatakan, duta wisata harus dapat membawa nama baik sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Bener Meriah.
Selain itu pimpinan daerah Kabupaten Bener Meriah berharap pada duta wisata yang terpilih dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dalam rangka meningkatkan potensi diri dengan mendalami refrensi menyangkut sejarah, seni, dan budaya serta adat istiadat Kabupaten Bener Meriah.
“Tugas anda, mempromosiakan Bener Meriah ke dunia luar dan katakana pada mereka bahwa Bener Meriah adalah kabupaten yang memiliki objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti pemandangan air terjun Tensaran bidin, pucuk Burni Telong, Monumen RRI Rimba Raya, makam Datu Beru, serta atraksi budaya Pacuan Kuda dan Didong Jalu yang pernah memenangkan rekor muri,”kata Ir. Makmun mengutip sambutan bupati Bener Meriah.
Lanjutnya, bupati berharap pada duta wisata harus selalu proaktif dalam setiap kegiatan pemerintah daerah yang menyangkut tentang promosi keparawisataan, seni budaya dan pembangunanan lainnya. Sebagai daya tarik, anda harus memiliki pola pikir yang berwawasan luas dengan membiasakan berfikir logika, etika dan estetika, sehingga apapun yang anda bicarakan memiliki makna yang luas terhadap pengembangan keparawisataan itu sendiri.
Bupati juga mengingatkan, selaku masyarakat berkewajiban untuk menjaga, mengamankan dan melestarikan objek-objek wisata, situs-situs bersejarah dan aset budaya lainnya sebagai tanda syukur dan berterimakasih kepada Allah SWT.

Ini Kalender Event Festival Danau Lut Tawar 2013

Festival Danau Lut Tawar
Takengon | Lintas Gayo - Serangkaian even budaya, wisata, olahraga dan lingkungan digelar Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) dalam tahun 2013 ini.
Event-event tersebut dikemas dalam Festival Danau Lut Tawar yang merupakan bagian dari pencanangan Visit Aceh Year 2013.
Kepada wartawan, Rabu 10 April 2013, Kadisbudparpora Aceh Tengah, Drs. Karimansyah, I, SE, MM, menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut digelar dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh Tengah, baik wisatawan nusantara maupun manca negara.
Dengan even ini, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kata Karimansyah.
“Pendapatan Asli Daerah tentu akan meningkat seiring dengan semakin bergairahnya usaha kepariwisataan di daerah ini,” kata dia.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut ditetapkan oleh Bupati Aceh Tengah dengan nomor surat keputusan 550/183/Disbudparpora/2013 dengan rincian kegiatan antara lain, Festival Didong Jalu (Mei-Juli), Gerakan Massal Pembersihan Danau Lut Tawar dan Lomba Desa Sapta Pesona (28 April 2013).
Di bulan Mei dijadwalkan ada Pentas Seni Budaya Lut Tawar (22-26 Mei 2013), Lomba Perahu Tradisional Gayo (25-26 Mei 2013), Pacuan Kuda di Danau Lut Tawar (25-26 Mei 2013).
Selanjutnya Pemilihan Duta Wisata (13-15 Juni 2013), Lomba Pancing Ikan (14-15 Juni 2013), Festival Panen Padi (29-30 Juni 2013), Lomba Foto Budaya dan Wisata “Gayo dalam Bingkai” (29-30 Juni 2013) dan Gebyar Kreatifitas Perempuan Gayo direncanakan pada minggu ketiga bulan Juni 2013 berbarengan dengan pameran Teknologi tepat Guna (TTG) se-Aceh di Takengon.
Selanjutnya selama bulan Ramadhan akan digelar Ramadhan Fair, dilanjutkan dengan Inilah Gayo 4 (11 Agustus 2013), Pacuan Kuda memperingati Kemerdekaan RI (19-24 Agustus 2013), Gebyar Kemah Sapta Pesona (23-26 Agustus 2013).
Pada bulan September akan digelar Lut Tawar MTB Challenge 2013 (25–29 September 2013) disusul Festival Permainan Tradisional (7-8 September 2013).
Bulan berikutnya ada Lomba Renang Tradisional Perairan Terbuka (20 Oktober 2013), dan berlanjut dengan Festival Kopi Arabika Gayo pada 20-23 Nopember 2013.
Sebelumnya, pada bulan Februari telah digelar Karnaval Budaya dan Takengon Award yang disusul dengan Pacuan Kuda di Belang Bebangka serta lomba Burung Berkicau. Even ini diadakan dalam memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Takengon ke-436.
Untuk informasi lebih lanjut dapat diakses di website www.disbudparpora.acehtengahkab.go.id atau www.wisataacehtengah.com.
“Kita berharap seluruh kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik sesuai tujuan dan tidak terjadi pergeseran jadwal,” demikian Kadisbudparpora, Karimansyah. (LG003)
kalender-even-Festival-Danau-Lut-Tawar-2013

Reje Bukit Minta Masjid Tue Kebayakan Diperhatikan

Reje Bukit, Gamura Ali Bersah
Reje Bukit, Gamura Ali Bersah
Takengon | Lintas Gayo - Seiring keinginan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah saat ini menggali dan melestarikan nilai budaya dan pengembangan pariwisata daerah, keberadaan Masjid Tue Kebayakan yang terletak di Kampung Bukit Kebayakan juga diminta turut diperhatikan.
“Masjid Tue Kebayakan merupakan salah satu aset penting di daerah ini, kami mohon turut mendapat perhatian dari Pemkab,” kata Reje (sebutan kepala desa di Aceh Tengah-red) Kampung Bukit, Gamura Ali Bersah di Takengon, Sabtu 27 April 2013.
Perhatian yang dimaksud Reje ini dijelaskan antara lain perluasan halaman, pembangunan pagar pengaman dan biaya perawatan.
Keberadaan Masjid Tue Kebayakan ini, dijelaskan Gamura, merupakan salahsatu masjid tertua yang masih ada di Takengon. Dibangun pada tahun 1920 dan mulai digunakan sebagai tempat ibadat pada tahun 1927 pada masa R. Zainuddin berkuasa sebagai Reje Bukit terakhir.
Dalam proses pembangunannya, penjajah Belanda juga sempat menyumbang dana sebanyak 100 Golden. Saat itu, masjid ini digunakan saat pelaksanaan ibadah Jum’at saja dengan imam Masjid saat itu Tgk. Imem Aman Baram.
“Dalam proses pembangunannya penjajah Belanda menyumbangkan 100 Golden,” ungkap Gamura.
Sementara itu, salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) setempat, Ikhwanussufa, saat ditanya kemungkinan diperhatikannya keberadaan Masjid Tue tersebut menyatakan akan berupaya agar Pemkab Aceh Tengah memasukkan program yang dimintakan Reje Bukit tersebut di tahun 2014.
“Kami akan mencoba menyampaikan usulan tersebut kepada pihak eksekutif, mudah-mudahan berhasil karena Masjid Tue tersebut merupakan aset penting di daerah ini,” kata Ikhwanussufa

Gayo, Bangsa Kuno yang Tersisa*

=Tulisan pertama dari dua bagian=
Oleh: Hammaddin Aman Fatih*
Hammaddin-1BANYAK orang yang menyebut Tanoh Gayo merupakan sekeping tanah surga yang terlempar ke bumi. Mungkin hal ini diilhami kondisi geografis yang mempesona serta di dukung dengan hasil alam yang banyak membuat mata dunia tertuju ke Tanoh Gayo sekarang ini. Sebagai contoh; Kopi Gayo merupakan jenis kopi terunik dan memiliki varitas terbanyak di dunia. Getah pinus dari tanah Gayo merupakan getah pinus terbaik di dunia. Teh Gayo (baca: Teh Redelong) pernah sangat terkenal di Benua Eropa sebelum meletusnya Perang Dunia karena rasanya yang istimewa

Atlit GDC Lakukan OBA Dasar Danau Lut Tawar

Para penyelaman GDC. (Lintas Gayo | Kha A Zaghlul)
Para penyelaman GDC. (Lintas Gayo | Kha A Zaghlul)
Takengon | Lintas Gayo - Setelah melakukan pembersihan lingkungan disepanjang jalan dari Lokop Penalam Peteri Ijo hingga kampung One One Kecamatan Lut Tawar, dari pagi hingga jelang siang, Minggu 28 April 2013, tim Gayo Diving Club (GDC) melakukan penyelaman Observasi Bawah Air (OBA) di kawasan Pante Menye Bintang.
Penyelaman ini, menurut salah seorang anggota GDC, Usmar Effendi adalah untuk mengetahui kondisi sampah anorganik di dasar danau Lut Tawar di kawasan tersebut.
Hasilnya, menurut dia, banyak sekali sampah dikedalaman antara 1 meter hingga 9 meter. “Sampah berselemak di dasar danau terutama di muara sungai yang masuk dari arah pemukiman penduduk pemukiman Bintang,” kata Fefen panggilan akrab pria tambun ini.
Selanjutnya dijelaskan koordinator penyelaman itu, Munawardi, penyelaman tersebut mereka lakukan untuk persiapan teknis terkait pengambilan sampah yang akan dilakukan beberapa kedepan.
“Jika tidak ada kendala, Minggu depan kami akan melakukan pembersihan sampah anorganik di dasar danau dengan cara manual di kawasan Pante Menye dengan menurunkan beberapa anggota GDC,” kata Munawardi.
Klub selam GDC merupakan satu-satunya tim olahraga selam yang ada di Takengon. Sejak 2006 silam, mereka kerap diminta melakukan evakuasi terhadap korban tenggelam di Danau Lut Tawar maupun di perairan lainnya di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Atlit GDC juga pernah melakukan penyebaran dengan berenang sejauh 4 kilometer di danau Lut Tawar dari sisi selatan menuju utara pada tahun 2010 silam. Sebanyak 17 atlit dengan 2 diantaranya atlit putri berhasil berenang menyeberangi danau yang konon dihuni makhluk halus Lembide dan Peteri Ijo tersebut

Sampah Jadi Uang, Junaidi Beli Sampah dari Warga Seputar Lut Tawar

Anak-anak Kampung Bewang Kec. Bintang anta sampah ke Junaidi. (Lintas Gayo | Abati FIkar)
Anak-anak Kampung Bewang Kec. Bintang anta sampah ke Junaidi. (Lintas Gayo | Abati FIkar)
Takengon | Lintas Gayo - Bertepatan dengan acara pembersihan massal Danau Lut Tawar, Minggu 28 April 2013, seorang warga Mongal Bebesen yang berprofesi sebagai pedagang barang bekas berkeliling danau untuk membeli sampah yang dikumpulkan masyarakat.
Pengakuan Junaidi, dirinya bersama adiknya telah mengumpulkan barang bekas sejak SMP